Berhubung nanti saya akan PKL dan tema PKL saya tentang
peladakan, jadi gak salahnya saya berbagi informasi tentang Peledakan (
Blasting )...
kali ini saya akan menulis tentang jarak aman dala
peledakan...
Terdapat empat kategori utama kecelakaan kerja yang
berhubungan dengan peledakan, yaitu :
(1) keselematan dan keamanan lokasi peledakan.
(2) batu terbang atau flyrock,
(3) peledakan premature (premature blasting) dan
(4) misfre (peledakan mangkir).
Kasus yang terjadi di Adaro merupakan salah satu jenis
kecelakaan kerja yang ditenggarai disebabkan oleh arah peledakan (keselamatan
peledakan) dan terkena batuan hasil peledakan yang dapat dikategorikan sebagai
flyrock (pada jarak yang dekat). Ini merupakan situasi yang masuk akal karena
seorang juru ledak memang berada di daerah yang paling dekat dengan pusat
kegiatan peledakan. Hal ini merupakan salah satu contoh perlunya pengetahuan
yang lebih mendalam dalam hal blasting management system (system pengaturan
atau pengontrolan peledakan) terhadap semua yang terlibat di dalam kegiatan
peledakan. Dalam suatu peledakan terdapat banyak hal-hal yang harus
diperhatikan untuk mendapatkan hasil peledakan sesuai dengan yang diinginkan
oleh tambang yang bersangkutan. Batuan yang diledakkan dalam hal ini bisa berwujud
batu bara itu sendiri dan batuan penutup (overburden and interburden). Dalam
tambang emas kita mempunyai istilah waste (sampah) dan ore (bijih emas) yang
harus diledakkan untuk memudahkan pengangkutan dan pencucian atau proses
permurnian bahan galian yang ditambang.
Kegiatan peledakan di tambang merupakan salah satu kegiatan
yang dianggap mempunya resiko cukup tinggi. Tapi bukan berarti kegiatan
tersebut tidak dapat dikontrol. Proses pemgontrolan kegiatan ini dapat dimulai
dari proses pencampuran ramuan bahan peledak, proses pengisin bahan peledak ke
lubang ledak, proses perangakain dan proses penembakan. Dalam kasus ini yang
memegang peranan penting adalah kontrol terhadap proses penembakan. Ada
beberapa hal yang perlu dilakukan adalah sebagi berikut.
- Desain peledakan.
Bagian ini memegang peranan penting dalam mengurangi
kecelakaan kerja yang berhubungan dengan aktivitas peledakan. Rancangan
peledakan yang memadai akan mengidentifikasi jarak aman; jumlah isian bahan
peledak per lubang atau dalam setiap peledakan; waktu tunda (delay period) yang
diperlukan untuk setiap lubang ledak atau waktu tunda untuk setiap baris
peledakan; serta arah peledakan yang dikehendaki. Jika arah peledakan sudah
dirancang sedemikian rupa, juru ledak dan blasting engineer harus berkordinasi
untuk menentukan titik dimana akan dilakukan penembakan (firing) dan radius
jarak aman yang diperlukan. Ini perlu dilakukan supaya juru ledak memahami
potensi bahaya yang berhubungan dengan broken rock hasil peledakan and batu
terbang (flyrock) yang mungkin terjadi.
- Training kepada juru ledak.
Hal ini sangat penting dilakukan, karena sumber daya ini
memegang peranan penting untuk menerjemahkan keinginan insinyur tambang yang
membuat rancangan peledakan. Hal ini sudah diatur dalam Keputusan Menteri, yang
mengharuskan setiap juru ledak harus mendapatkan training yang memadai dan
hanya petugas yang ditunjuk oleh Kepala Teknik Tambang yang bersangkutan yang
dapat melakukan peledakan. Juru ledak dari tambang tertentu tidak diperbolehkan
untuk melakukan peledakan di tambang yang lain karena karakterisktik suatu
tambang yang berbeda-beda.
- Prosedur kerja yang memadai.
Prosedur kerja atau biasa disebut SOP (Safe Operating
Procedure) ini memegang peranan penting untuk memastikan semua kegiatan yang
berhubungan dengan peledakan dilakukan dengan aman dan selalu mematuhi
peraturan yang berlaku, baik peraturan pemerintah maupun peraturan di tambang
yang bersangkutan. Prosedur ini biasanya dibuat berdasarkan pengujian resiko
(risk assessment) yang dilakukan oleh tambang tersebut sebelum suatu proses
kerja dilakukan. Prosedur ini mencakup keamanan bahan peledak, proses pengisian
bahan peledak curah, proses perangakaian bahan peledak , proses penembakan
(firing) termasuk jarak aman dan clearing daerah disekitar lokasi peledakan.
Jarak aman pada suatu peledakan (safe blasting parameter)
saat ini memang tidak mempunyai standard yang dibakukan, termasuk
tambang-tambang di Australia. Di dalam Keputusan Menteri-pun, tidak dijelaskan
secara detail berapa jarak yang aman bagi manusia dari lokasi peledakan. Hal
ini disebabkan oleh setiap tambang mempunyai metode peledakan yang berbeda-beda
tergantung kondisi daerah yang akan diledakkan dan tentu saja hasil peledakan
yang dikehendaki. Akan tetapi bukan berarti setiap juru ledak boleh menentukan
sendiri jarak aman tersebut. Keputusan mengenai keselamatan khususnya jarak
aman tersebut berada pada seorang Kepala Teknik Tambang yang ditunjuk oleh
perusahaan setelah mendapat pengesahan dari Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang.
Di tambang-tambang terbuka di Indonesia, jarak aman terhadap manusia boleh
dikatakan hampir mempunyai kesamaan yaitu dalam kisaran 500 meter.
Dari mana jarak ini diperoleh? Jelas seharusnya dari hasil
risk assessment (pengujian terhadap resiko) yang telah dilakukan di
tambang-tambang tersebut. Risk assessment ini tidak saja berbicara secara
teknik peledakan dan pelaksaannya, namun perlu juga dimasukkan contoh-contoh
hasil perbandingan dari tambang-tambang yang ada baik di dalam ataupun luar negeri.
Jarak aman dari hasil risk assessment inilah yang seharusnya menjadi acuan bagi
pembuatan prosedur kerja dalam lingkup pekerjaan peledakan di lapangan.
Walaupun ada beberapa tambang yang membuat standard yang lebih kecil dari 500
meter; tapi hal itu diperbolehkan sepanjang risk assessment sudah dilakukan dan
sudah disetujui oleh Kepala Teknik Tambang yang bersangkutan. Biarpun tidak
menutup kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap jarak aman dari peledakan,
akan tetapi seorang juru ledak yang kompeten semestinya akan mentaati aturan
dan prosedur kerja. Pelanggaran prosedur kerja akan berakibat fatal, baik bagi
diri dia sendiri, teman kerja maupun ada perusahaan tempat dia bekerja.
By Setiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
> Berkomentarlah dengan sopan dan bijak sesuai dengan isi konten.
> Komentar yang tidak diperlukan oleh pembaca lain [spam] akan segera dihapus.